Kamis, 25 Juli 2013

Pecel Indonesia

Pecel merupakan salah satu warisan kuliner Indonesia, khususnya seni kuliner Jawa yang berbahan dasar sayur-sayuran rebus yang dihidangkan dengan bumbu kacang. Hidangan pecel dapat dikategorikan sebagai hidangan salad tradisional Jawa dengan bumbu kacang.[1] Makanan ini juga mirip dengan gado-gado, walau ada perbedaan dalam bahan-bahan yang digunakan.

Racikan sayuran rebus dan lauk yang ditempatkan di atas tampah bambu atau pincuk daun pisang ini berbeda, dari kota di Jawa yang satu ke yang lain. Namun, potongan kacang panjang, taoge, mentimun, daun singkong, daun kemangi, dengan siraman bumbu kacang adalah perpaduan yang paling umum. Selain itu ada variasi yang menambahkan daun bayam, daun turi, krai (sejenis mentimun), dan taburan lamtoro (petai cina). Bumbu kacang yang disiramkan di atas pecel disebut "bumbu pecel" yang terdiri dari kencur, gula merah, garam, cabai, daun jeruk, dan kacang tanah sangrai yang dicampur, ditumbuk atau diulek.[1] Ada juga yang menambahkan daun jeruk purut, bawang putih, dan asam jawa dalam campuran air untuk mencairkan bumbu kacang.
Pecel pincuk Madiun, Jawa Timur, adalah salah satu varian pecel yang paling terkenal. Taburan petai cina (lamtoro), daun pepaya, serundeng kelapa, dan kacang goreng, melengkapi paduan sayuran rebus.[1] Aneka lauk yang biasa sebagai pelengkap adalah tempe dan tahu goreng, telur asin, hati ampela, perkedel jagung, sampai empal dan paru. Pecel sering juga dihidangkan dengan rempeyek kacang, rempeyek ebi, rempeyek kedelai, atau kerupuk gendar. Selain itu pecel juga biasanya disajikan dengan nasi putih yang hangat. Cara penyajian bisa dalam piring atau dalam daun pisang yang dilipat yang disebut pincuk.

sumber: wikipedia